Mengembangkan Diri dengan Mempelajari Hikmah dari Pengalaman Hidup dan Mengajarkannya

Mengembangkan Diri dengan Mempelajari Hikmah dari Pengalaman Hidup dan Mengajarkannya
We are learning as we teach.......

Senin, September 24, 2007

Liputan Konser Fall Out Boy








Di Jakarta Ku Menunggu

Simpang siur kabar antara jadi atau tidaknya konser pertama super grup pop punk terpanas saat ini, Fall Out Boy di Indonesia terjawab sudah. Yap, walaupun tidak tercantum dalam salah satu daftar tujuan konser mereka (menurut website : www.falloutboyrock.com), tapi toh akhirnya grup band asal Amerika Serikat ini jadi juga mengikut sertakan Indonesia menjadi salah satu bagian dari tur dunia mereka yang bertitel “Friends or Enemies”.

Tiket











Kepastian untuk saya datang seminggu sebelum acara, dimana saya memesan tiket Festival pada hari sabtu (15 Sept 2007) untuk konser mereka yang dijadwalkan pada tanggal 23 Sept 2007.

Tiket tersebut akhirnya saya peroleh pada hari sabtu (22 Sept 2007) setelah ada pemberitahuan sehari sebelumnya bahwa tiket sudah bisa diambil. Dari tempat saya memesan tiket diketahui bahwa pihak Java sangat selektif dalam membagi jatah penjualan tiket melalui tiketbox diluar Java. Dimana saat memesan saya diberitahu pihak agen tiket bahwa tiket tribune hanya sisa dibawah 10 lembar sedangkan untuk festival masih ada belasan, sedangkan permintaan untuk penambahan persediaan tiket belum ada titik terang. Eh, siapa nyana ternyata pada saat saya mengambil tiket, sang agen mengaku “akhirnya diberi juga gue 100 lembar lagi buat tribune ama festival, gile.. kemana aja tuh?” sambil menggerutu lantaran ia sudah (dengan terpaksa) menolak beberapa pesanan tiket sebelumnya.

Antisipasi dan Harapan

Walaupun FOB telah terbentuk dari tahun 2002, tapi sebenarnya saya baru mengetahui mereka sejak tahun 2005 saat lagu “Sugar We’re Going Down” lagi hits-hitsnya. Dan saya serta teman-teman Diarium lalu merencanakan untuk nonton bareng, mengingat karakter lagu-lagu Fall Out Boy hampir serupa dengan musik yang dibuat oleh Diarium. Tetapi apa mau dikata, karena mahalnya tiket serta bertepatan denga bulan puasa, akhirnya mereka mundur semua. Jadilah saya berjuang sendiri dan harus menikmati sendiri kehebohan konser musik mereka.

Dari rekaman video live concert mereka di seputar US, yang saya dapat dari youtube dan punkrockvids, saya sudah mengharapkan kehebohan tontonan konser yang sama akan terjadi di Jakarta, dengan aksi panggung tiada kenal lelah dari para punggawa FOB yakni Andy Hurley (drum), Pete Wentz (Bass), Joe Trohman (Guitar) serta Patrick Stump (Vocal, Guitar).

Dari harga tiket yang tergolong mahal, yakni setara atau lebih mahal dari harga DVD Live Concert Artist Top yang ORI. Maka sah saja kalau saya dan penggemar FOB yang lain tentu menginginkan konser kali ini tidak kalah dengan konser sebelumnya, bahkan untuk saya yang datang sendiri, saya ingin konser ini berkesan (salah satunya dengan membawa kamera digital-don’t sue me guys!, i’m just a fan). Dan sebagai sedikit kompensasi, saya berhasil meminta satu poster konser mereka (seperti diatas) yang pastinya nanti akan saya pajang dan bingkai di kamar.

Akhirnya datang hari minggu yang ditunggu. Ternyata ada acara kumpul buka puasa bersama di rumah, dengan saudara-saudara yang sams tinggal di sekitar Jakarta. Setelah mengulur waktu dan dengan segala persiapan maka meluncurlah saya ke Stadion Tennis Indoor di Senayan sekitar pukul 19:00 dengan mengendarai mobil kantor ayah, dan tiba di Senayan pada pukul 20:00.

Di Luar Dugaan











Benar-benar tidak saya sangka sebelumnya, ternyata konser kali ini bakal padat. Sejak mendekat ke Tennis Indoor, saya sudah disuguhi kemacetan yang akhirnya memaksa saya untuk parkir agak jauh di Plaza Senayan. Dengan agak PeDe, sambil celingukan saya coba cari jalan agak pintas ke Venue dari PS. Dan menemukan jalan tertutup yang gelap (dan menakutkan sebenarnya) dengan banyak orang nongkrong di pinggirnya.

Sesampainya, lagi-lagi saya disuguhi antrian panjang, kali ini adalah orang-orang yang ingin masuk ke Venue.





















Penjagaan yang ketat juga meyakinkan saya bahwa acara ini bakal heboh!

Eh,.. ternyata penjagaannya tidak terlalu ketat, karena saya berhasil membawa kamera digital saya masuk kedalam venue. Berikut keadaan sebelum show dimulai, sekitar 10an meter di depan panggung dengan jam menunjukkan pukul 20:30.












Karena belum terlalu sesak, maka saya memutuskan untuk keluar sejenak untuk menghisap rokok, karena saya yakin bakal membutuhkan oksigen nantinya....dan menit berlalu, tanpa menghabiskan rokok lalu saya yang sudah tidak sabar, kembali bergegas masuk ke venue. Dan baru saya sadari bahwa ternyata sebgian besar penontonnya adalah anak-anak ekspat yang mungkin datang dari luar negeri atau pun memang tinggal dan bersekolah disini.

Tennis Indoor mulai sesak dan waktu mulai melewati pukul 21:00 yakni jadwal dimulainya konser. Sembari menunggu, saya perhatikan set panggungnya yang sederhana namun sangat diperhatikan peletakan monitor, stage dan panggung secara keseluruhan.

Konser Dimulai

Akhirnya setelah ada que (Flash light dimmed twice) dari salah seorang Kru (kayaknya sih.., soalnya 1. Tampangnya juga bule, 2. Dari tadi mondar-mandir disorakin penonton ngga tau malu, 3. Sok Cool dan Sok Sibuk, pasti deh Kru) ke tehnisi FOH yang lalu diikuti pengumuman dari suara indah seorang wanita yang sepertinya cantik mengenai prosedur dan keamanan selama acara berlangsung, maka berkumandanglah suara intro yang menandakan bahwa konser segera dimulai, dan Tennis Indoor pun memanas!!!












F..O..B..!! F..O..B..!! F..O..B..!!


Akhirnya pukul 21:10 show pun dimulai, dan Penonton sesegera berteriak histeris.... waaa perasaan saya pun ikut bergejolak. Personil FOB pun memasuki panggung dan melakukan cek serta bersiap dengan alat mereka masing-masing. Set panggung berhias warna biru, dan setelah tos-tosan, maka show pun dimulai dengan Patrick Stump memainkan intro untuk lagu “Thriller”, lagu pertama di album terbaru mereka “Infinity On A High”. Memang saya setuju banget lagu ini jadi pembuka, soalnya nuenduang banget!! Anjrot.. jejingkrakan deh gue :D hahaha..












"Laaaaaaast......summer we took threes across the boaaaaaard!!" eh, ikutan nyanyi deh gue. Walaupun tetap dengan kamera digital di tangan. Siap merekam tiap aksi panggung mereka.


I Adore These Guys! (Concert Summary)

Lagu-lagu mereka yang catchy memang mudah diingat, membuat penonton tidak henti-hentinya ikut bernyanyi mengiringi Patrick yang malam itu lumayan oke suaranya, walaupun di bagian akhir mulai keteteran dan mulai mengambil not rendah, tetapi teriakan khasnya memang tiada duanya...

Hentakan drum Andy tak kalah membuat seisi Tennis Indoor ikut bergoyang, penonton seakan tidak pula mau kalah dengan goyangan kepalanya yang tiada henti dibelakang set drumnya.

Joe pun tetap selalu menyemangati penonton untuk tidak kehilangan energy seperti dirinya yang terus berlari-lari berganti sisi panggung dengan Pete, seraya sesekali memanfaatkan stage drum dan monitor panggung untuk meloncat, menghentak membuat adrenalin kita yang melihat ikut melonjak. Tidak cuma itu, penonton pun dibuat kagum oleh gerakan memutar gitar sambil melompat bagaikan twister yang memporak-porandakan rasa malu penonton untuk terus berteriak menyemangati mereka.

Aksi Pete Wentz pun tidak kalah menggoda, dengan gerakan putaran “whirlwind”nya seperti kora-kora yang tidak berhenti berputar sampai kita menyerah dan salut dibuatnya. Sebagai frontman, ia pun memberi bumbu pertunjukan sehingga makin berasa dengan loncatan “suicidal”nya dari monitor dua tingkat pada lagu “Hum Halleluyah”.

Seperti inilah totalitas performer yang dinanti oleh setiap penonton, dari awal hingga akhir terlena kita dibuatnya, hingga tanpa terasa 20 lagu terlewati sudah, dalam tempo satu jam 15 menit. Walaupun sepertinya singkat, namun saya sih sudah cukup puas atas pertunjukan malam itu.








Yang Tersisa di Malam itu

Diakhir pertunjukan, saat melantunkan scream di lagu “Saturday”, Pete memberi encore kepada penonton dengan mendekatkan diri di bibir panggung ke arah penonton yang menarik-narik kausnya, hingga akhir show. Salut untuk mereka! Salut juga untuk penonton kita yang lumayan tertib. Entah bagaimana tanggapan FOB setelah konser mereka malam itu.

Diluar semua kejadian luar biasa selama konser tadi, saya jadi memikirkan betapa cepatnya pertunjukan tadi berlangsung. Sepertinya anak-anak FOB itu lagi dikejar jadual pesawat atau apa lah, karena mereka seperti terburu-buru menyelesaikan konser, tanpa terlalu banyak interaksi penonton selama pertunjukan.

Selain itu tidak adanya band pembuka juga turut memberi tanda tanya besar akan komitmen Java untuk memajukan musik dalam negeri sendiri. Karena saya pribadi berharap, paling tidak dengan harga tikat yang mahal, ada sedikitnya disisihkan untuk sumbangsih perkembangan musik dalam negeri juga. Banyangkan besarnya pengalaman yang didapat untuk bisa sepanggung dengan artis luar negeri macam FOB yang diproduseri oleh Babyface, dan sudah tur berkeliling dunia dengan musiknya. Sayang sungguh disayangkan kita musisi cuma jadi penonton.

Dalam perjalanan pulang, sambil mendengarkan lagu-lagu Diarium, saya mencoba kembali menapak ke bumi. Walaupun yang terasa adalah lapar yang sangat serta capek di seluruh badan (mungkin karena kurang makan juga), tetapi di benakku cuma satu. “Gue Pengan Nge-Band!!” Semangat, Naluri, dan Obsesi ini perlu disalurkan.

Tetep optimis ya guys!! Diarium will be heard!















Liputan Lainnya :


M3-Access

Seputar Indonesia

Kompas

Antara

Whatzup-Online

Astaga.com

PramborsFM

DjWirya

Farida Susanti

IndoSelebriti

KlubMentari

Rileks.com

Wisata.Net

Jakarta Concert

1 komentar:

Unknown mengatakan...

iya nih guw blm masukin, akhir2x ini jarang nge-blog soalnya lg liburan hehee.. anyway thx udah baca blog guw
konser nya sebentar bgtt yah, jd kaya kurang kena gitu! hahaa,